Monday, February 24, 2014

Pengalaman Pertama ke Malaysia (Bagian 1)

Dulu kalau lihat foto profile teman sedang narsis di depan menara petronas Malaysia atau di depan patung marlion Singapura, wuuihhh... keren banget. pasti mereka banyak uang bisa jalan-jalan sampai ke luar negeri segala. bikin ngiri saja. waktu itu aku ngebet banget pengen juga jalan-jalan ke Malaysia dan Singapura, tapi terpikir pasti makan biaya yang gede, pasti mahal. karena terlalu obsesi pengen ke Malaysia/Singapur, temen ada yang nawarin buatkan foto aku lagi di singapur, ok deh gpp untuk sementara foto editan dulu. kunjungan sebenarnya bisa nyusul kapan saja. akhirnya foto jadi juga, tapi aku gak tahu ini singapur sebelah mana ? peduli aman deh, sudah dibikinkan saja dah sukur kan.
ini dia foto aku di Orchad road Singapore hasil editan teman. keren kan ? padahal aslinya aku lagi jalan di pematang tambak mangrove di pulau untung jawa..hehe

Sampai suatu ketika istriku ada acara trip gratis ke Malaysia dari kantornya (Dinas Kesehatan Kota Bogor). keluarga boleh ikut katanya tapi harus bayar Rp2,5jt seorang kalo gak salah. ok lah kalau cuma segitu aku ikut saja, dianggap murah saja demi trip oversea first time kan? harga segitu sudah all in, segalanya diurus travel agen, tinggal duduk manis saja, makan, tidur, transport, tiket pesawat, tiket wisata, semua sudah masuk paket. akhirnya mimpi pergi ke Malaysia kesampaian juga. Trip ini sebenarnya sudah lama juga sekitar bulan September 2011 kalau gak salah. cuma memang baru kali ini sempat diposting dalam blog ini. maklum baru belajar bikin blog sekarang-sekarang ini. dulu masih gaptek.

Kembali ke laptop. Aku, istri dan rombongan berangkat dari Bogor habis Sholat subuh, maklum takut kesiangan padahal take off pesawat jam 9an dari bandara soetta ke KLIA. bener-bener gembira aku saat itu, namanya juga baru pertama ke luar negeri..hehe. Aku membayangkan di Malaysia itu serba canggih dan serba wahh. Ternyata memang benar apa yang aku banyangkan. ketika pertama kali sampai di malaysia yaitu di KLIA, kira-kira jam 11an siang, beeuhhh.. memang wah banget Bandara Malaysia ini, canggih bener.. bandara Soetta mah lewat jauh, kagak ada apa-apanya.. hehe sori ini memang faktanya.
luas, besar, modern, canggih dan futuristik itulah KLIA, tapi memang sepi banget waktu itu, apa karena penumpang yang sedikit atau karena KLIA ini terlalu luas..tahu deh.

di dalam KLIA ada hutan, gak tahu buatan gak tahu hutan asli yang masih dipertahankan, yg jelas bagi aku sebagai forester, konsep ini brilian

KLIA menyediakan monorel untuk mengantarkan penumpang ke terminal kedatangan. canggih kan ?
Ok. dari bandara KLIA, rombongan dijemput oleh travel agen setempat dari Malaysia dan langsung dibawa bas persiaran (bus pariwisata) ke Malaka lewat jalan tol, perjalanan KLIA-Malaka sekitar 2 jam gitu. jalan tolnya lenggang bener..sumpah. gak banyak mobilnya, malah yang ada motor di bahu jalan. aneh juga ya jalan tol kok sepi ? sebelum sampai ke Malaka, rombongan sempat juga berhenti di rest area yang kecil munggil, lupa nama rest areanya. rada-rada aneh juga lihat rest area isinya cuma warung-warung sederhana. Apapun, alhamdulillah di rest area ini bisa sholat di musholla. oh ya pas mau masuk musholla ada anak perempuan berjilbab minta sumbangan untuk panti asuhan, aku kasih dia 100rb uang rupiah, kelihatan sangat germbira dia sampai memberi aku madu asli, dari pedalaman serawak katanya. Ok lah aku terima, rejeki jangan ditolak ya kan ? berbanding terbalik dengan KLIA, kondisi rest area tol di Malaysia ternyata jauh ketinggalan dibandingkan rest area tol di sini. aneh juga. Musholla kecil, tempat makan sederhana saja. ada banyak motor maaf agak jadul, yang kalau di sini susah lagi nemuin motor model kayak gitu..hehe...barang antik.
di bagian belakang rest area, motor jadul memang banyak banget di Malaysia. kenapa ya ?

bus pariwisata.

pintu tol, kelihatannya biasa saja tapi teknologi sudah cangih, ada pintu yg bayar tunai, ada pintu yang pakai e-toll, ada pintu yang langsung lewat tanpa berhenti. tol di indonesia ? mangga bandingkan

myistri yang lagi pesen makan di rest area yang sepi.
Dari rest area ini perjalanan dilanjutkan lagi ke Malaka. di dalam bus istri sempet cerita, ada anak perempuan nanya kalau seratus ribu rupiah itu berapa ringgit ? terus nanya juga uang seratus ribu ini palsu atau enggak ? katanya dikasih sama orang dari Indonesia. Terus istriku jawab ini uang rupiah asli tapi nilai untuk ringgitnya kurang tahu. terus istri ngomong gini : aneh juga yah ada orang ngasih sumbangan di Malaysia kok pakai rupiah. hehe.. gak tahu istri kalau yang ngasih uang itu suaminya sendiri hehe... Ok, sampai Malaka sekitar jam 4an = jam 5an waktu malaysia (WM = WITA atau lebih cepat 1 jam dari WIB). di Malaka, rombongan diturunkan tepat di depan gereja merah dan dibebaskan untuk keliling kota tua Malaka, sementara bus persiaran parkir entah dimana. tempat yang sempat aku kunjungi diantaranya gereja merah dan gereja st. paul di bukit malaka. berdekatan saja lokasi dua gereja warisan UNESCO ini. aku dan istri sempat diwawancarai oleh sekelompok mahasiswa di gereja st.paul eh ujung-ujungnya minta sumbangan sukarela untuk kegiatan kemanusiaan....hehe.. ok lah. apa salahnya sedekah di negeri orang juga kan.
becak wisata di Malaka, hiasanya...mantaff...meriah euy.

ceritanya ini rombongan dinas kesehatan kota Bogor di depan gereja Merah Malaka
 
di pinggir sungai Malaka yang bersih

pedagang kaki lima di depan gereja st Paul.

di Malaka ini aku dan istri terpisah dari rombongan, sempat panik juga nyari-nyari rombongan gak ketemu-ketemu. dicari ke atas bukit gereja st. Paul gak ada. balik ke gereja merah gak ada. cari ke dataran pahlawan mall gak ada juga, sampai nyari ke jongker street gak ketemu juga. sejam lebih gak ketemu rombongan memang bikin stres..mana HP lowbat lagi hadeuuh.... untung inget ada tentative acara yang dibagikan panitia, aku buka terus terbaca bahwa malam ini rombongan akan nginap di hotel seri costa Malaka. Alhamdulillah ada titik terang. langusng saja aku dan istri carter becak suruh ke hotel seri costa, ongkos 35ribuan rupiah kalo gak salah. gpp gak aku tawar asal sampai deh, dah stres juga kan. tetapi... ya ampuunn..... ternyata hotel seri costa tuh deket banget sama gereja merah....hehe kalau jalan kaki juga gak sampai 3 menit kali, dan sempet kelewatan tadi pas putar puter nyari rombongan. ya udah mau apa lagi, setelah sampai hotel aku langsung tanya ke resepsionis dengan pedenya: "apakah rombongan dinas kesehatan kota bogor sudah boleh chek in ?" resepsionis kelihatan bingung, terus dia malah tanya "udah booking sebelumnya ?" hadeeuhh.... kok bisa gini.. aku lihatin tentative acara yg diberikan travel agen ke resepsionis itu, dia sibuk telp bosnya dan temannya yang lain. jawabannya: "maaf sampai dgn saat ini kami belum ada booking hotel untuk rombongan dari Bogor". waduhh... lemes deh. waktu itu aku dan istri dah bingung sebingun-bingungnya.... untung pihak hotel baik banget mau minjemin colokan 3 kaki untuk ngecash HP istri, alhamdulillah HP dan hidup, BBM aktif, langsung kirim pesan via BBM ke semua anggota rombongan yang lain nanyain posisi dimana. tapi dasar emang lagi diuji kesabaran kali. kok gak ada 1 pun angota rombongan yang bales. Tobat deh. Yang bikin tambah stres sebenarnya karena kita tersesat di Negara orang, mana baru pertama kali ke luar negeri lagi, kalau masih di Indonesia sih gpp. yah gimana lagi. sementara sambil ngecash HP, aku dan istri menenangkan diri dulu sebentar di lobby hotel seri costa sambil sambil berdoa juga, sambil mikir apa yg harus diperbuat juga, dan sambil-sambil yang lain lagi. Setengah jam lewat, sekitar jam 7 WM kita pamit ke resepsionis hotel yang baik dan simpati ke kita, terus jalan kaki ke luar hotel, melanjutkan pencarian anggota rombongan sekali lagi. Ya Allah akhirnya keajaiban datang, Bas Persiaran itu terlihat sedang berhenti di pinggir jalan dekat dataran pahlawan mall dengan pintu terbuka, alhamdulillah.. ini memang bus rombongan kita. aku dan istri lari-lari menuju bus dan sampai bus langsung masuk dan duduk. tapi yang aneh di bus ini hanya ada beberapa orang saja dan yang aneh lagi mereka cuek saja dengan kedatangan kita, gak ada kehebohan dan gak ada yang marah juga. Ternyata oh ternyata mereka gak tahu kita kebingunan dan cemas luar biasa terpisah dari rombongan. mereka bilang memang sesuai pengarahan travel agen, rombongan dibebaskan jalan-jalan di kota tua Malaka sampai jam 7 malam WM dan kumpul di depan dataran pahlawan mall tepat jam 7 WM. hadeeuhh..... ini pengarahannya kapan ??? kok aku dan istri sampai gak tahu... tapi gpp pengalaman mengajarkan yg terbaik. gara-gara tersesat aku tahu jalan jongker, aku tahu hotel seri costa, aku merasakan naik becak di Malaka, ambil hikmahnya saja daripada stres. oh ya rupanya hotel yg dibooking travel agen sudah ganti ke hotel grand continental bukan hotel seri costa lagi. hanya aku dan istri saja yang gak dapat info rupanya. 

Jam 7an malam WM (suasana masih kayak jam 6 kurang kalau di sini) rombongan sudah naik bus semua. Malam itu sebelum ke hotel, kita makan dulu di restoran Babah Nyonya. Lumayan lah makanan enak juga soalnya perut memang laper banget habis tawaf kota tua Malaka beberapa kali. Setelah itu rombongan dibawa ke dermaga cruise yang letaknya dekat gereja merah juga, (sempet terlewati juga pas tersesat sore tadi sebenarnya), rencana mau naik cruise keliling sungai Malaka, tapi batal, sudah penuh katanya. so.. kita langsung dibawa ke hotel grand continental untuk istirahat. Selesai mandi dan sholat, aku dan istri keluar hotel berdua mau jalan-jalan malam di Malaka. tapi gak ada yang menarik sama sekali, jalanan sepi karena hotel ini jauh dari pusat wisata. tapi setelah bertanya, ternyata di seberang jalan itu ada dermaga cruise sungai malaka yang menyambung sampai dermaga cruise yang dekat gereja merah itu. ya sudah apalagi, aku dan istri langsung pesan tiket dan langsung naik cruise menyusuri sungai malaka malam hari yang indah dan romantis.
suasana romantis sungai malaka di malam hari... mengasyikan

di dalam cruise yang nyaman, di belakang itu ada pasangan muda wisatawan lokal yang baik dan ramah

masuk ke bawah jembatan. asyik juga dengan lampu warna-warni meriah.

hotel grand continental yang berada di luar kawasan wisata

tempat parkir dan suasana di bagian luar hotel grand continental yang agak gimana gitu....hehe...
 
Oh ya. hotel ini menyediakan sarapan pagi. menu sarapan terbatas dan rasa..gitu lah.. lumayan yang penting masih bisa masuk perut. hotel ini aku rasa kurang terawat dan kurang pengunjung juga waktu itu. gpp kalau di negara orang apapun tetap dinikmati saja ya kan ?. ok cerita hari pertama sampai sini dulu.. nanti aku sambung lagi hari kedua di genting highland dan KL..

10 comments:

  1. pengalaman menarik..

    ReplyDelete
    Replies
    1. pengalaman pertama ke Luar Negri memang selalu berkesan.

      Delete
  2. Kesian mas Gunadi tersesat di Melaka,,, tapi agak melucukan...:)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Itu namanya "Tersesat Di Jalan Yang Benar" Pak Mie..hehe. Dengan tersesat, saya jadi banyak pengalaman di Malaka. kalau diingat memang terasa lucu tapi kalau pas kejadiannya memang bikin sport jantung dan bikin was-was.

      Delete
  3. sah-sah tempat rehat yang bas kamu berhenti tu bukan laluan sebenar highway KL-MELAKA,,ini bas lalui kawasan kampung selepas air keroh menuju bandaraya Melaka?,tengok pun tahu,,kamu kena tipu dengan driver bas berhenti bukan sebenarnya kawasan rehat dan rawat Malaysia,,kerna kawasan rehat dan rawat Malaysia di highway 1000x lebih bagus dr tempat kamu,,

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih Tn. Anonymous. Driver bas itu bukan penitpu, dia orang Melayu dan sangat baik, tapi saya yg salah faham saja, tidak bisa menbedakan jalan kampng dan jalan tol di Malaysia. mohon maaf dan terima kasih atas infonya. salam.

      Delete
  4. Assalamualaikum..maaf,dari gambar yang kamu ambil di tempat rehat itu,jelas itu bukanya di R&R di tol malaysia,tapi hanya sekadar warung makan di tepi jalan di melaka. Sila rujuk pada PLUS MALAYSIA untuk mendapatkan maklumat tepat. Untuk kepentingan mada depan,sebaiknya kamu mencatatkan nombor Bas, waktu dan tarikh bas yg kamu tumpangi itu, kerna sekiranya kamu membuat laporan di kementerian pelancongan malaysia,maka pemandu bas itu akan di, kenakan tindakan undang undang tegas kerana telah menipu .salam persahabatan dari saya di malaysia.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih atas infonya Tn. Anonymous. Pemandu Bas tidak salah, saya yang salah. Mohon maaf kalau ada tulisan saya yang kurang berkenan. Salam persahabatan dari saya juga ya.

      Delete
  5. Kalo ke luar negeri (malaysia) beli tiketnya harus pp ya gun? Bisa gak one way? hehehehe

    ReplyDelete
  6. pengalaman pertama emang selalu jadi pengalaman yang berkesan ya Mas

    ReplyDelete