|
Salah satu sudut kota Melaka. Petunjuk Arah ke kanan semua ? warna dasar hijau menunjukan arah ke Kota-kota, Coklat menunjukan arah ke tempat wisata, Biru ? |
Hari-hari di akhir tahun ini, saya benar-benar sibuk banget. Banyak tugas dan banyak dinas luar kota. Tak sempat update blog. Jangankan update blog, update status FB pun tak sempat...hehe. Apapun blog ini harus diupdate. HARUS !!!
Sambungan dari part 3
klik sini
Ok, saya lanjutkan perjalanan saya di Melaka. Ini cerita hari kedua. Acara hari ini adalah jalan-jalan menikmati suasana kota tua Melaka dengan jalan kaki saja. Siangnya jam 13.00 WM check Out dan langsung menuju Singapura. Banyak tempat menarik di sekitaran Kota Tua Melaka, ada gereja merah, ada gereja St.Paul yang letaknya di bukit, ada juga musium-musium. Selain itu, di Melaka ada wahana-wahana menarik untuk dinaikin seperti menara tamingsari, mobil ampibi yang jalan di darat dan di laut (tidak saya coba), cruise (semalam sudah dinaikin), dll.
|
Di atas menara tamingsari. Harga tiket naik menara taningsari lupa. Tapi ngak mahal kok, sekitar Rp25.000,-an gitu lah. |
|
Pemandangan selat Melaka. Kalau cuaca cerah banget, Pulau Sumatera bisa kelihatan katanya. |
|
Penempatan bangunan di Melaka rapih banget. Keren.Asyik banget naik menara tamingsari ini, bisa melihat seluruh sudut kota Melaka. Menara tamingsari ini selain naik pelan-pelan sampai tinggi banget, juga berputar terus. |
|
Dataran Pahlawan Melaka Megamall. Mall terbesar di Melaka ? |
|
Pintu gerbang ke Gereja St. Paul. Untuk ke bangunan utama Gereja St. Paul, dari pintu gerbang ini, naik tangga ke atas bukit sekitar 100 meteran. Lumayan gempor. |
|
Bagian dalam gereja St. Paul. Gereja ini tidak ada atapnya. Namanya juga peninggalan sejarah. Biar tanpa atap tetap menarik dan indah. |
|
Banyak peninggalan prasasti berjejer di dalam gereja ini. Ada tulisan 29 Juny 1671. Tua banget nih Gereja. |
|
Dari gereja St. Paul, melalui jalan ini, turun ke bawah ketemu gereja Merah. Ini juga gereja tua warisan dunia versi UNESCO. |
|
Taman kecil di depan Gereja Merah. Asri. |
|
Gereja merah dibangun tahun 1753. Masih tuaan gereja St. Paul dibandingkan gereja Merah. Di depan gereja Merah banyak pedagang souvenir, buat oleh-oleh lumayan murah-murah. |
|
Kawasan Jongker Street. kalau siang, suasana jalanan Jongker Street belum meriah. Sore menjelang malam, Jongker Street baru meriah. Banyak pedagang makanan, pedagang oleh-oleh, dan pedagang barangan menarik lainnya. |
|
Jalan kaki keliling kota Tua Melaka finish di pinggir kanal sungai Melaka, dekat Hotel Seri Costa. Walaupun udara panas terik, enak banget duduk di pinggir kanal. Anginnya kencang, bikin ngantuk. |
Jalan kaki keliling kota tua Melaka dengan santai, memang asyik banget. Tempatnya asri, nyaman, bersih dan tidak banyak gangguan pedagang asongan, pengamen atau pengemis..hehe. Belum puas rasanya jalan-jalan keliling kota Melaka. Terutama jalan-jalan di Jongker Street, Maklum suasana masih siang, belum meriah. Tapi harus bagaimana lagi, jam 13.00 WM kita harus sudah chek out dari hotel untuk selanjutnya menuju Singapura.
Bersambung............
Melaka adalah kota yang popular dari segi lawatan dalam negeri...
ReplyDeletememang cantik kota Melaka itu Pak Lim. Wisatawan Indonesia juga banyak yang suka pergi ke Melaka. Saya lihat bule juga banyak di Melaka.
DeleteCuba tak asam pedas Melaka.. Makanan popular orang melaka.
ReplyDeleteSaya belum coba makan asam pedas Melaka. terbuat dari apa tuh Pak Lim ? buah-buahan kah ? pasti enak banget.
Deletememang rugi kerana tidak makan asam pedam melaka tu..terbaik rasanya tetapi yg pasti bukan dati buah buahan. sejenis masakan atau lauk di makan bersama nasi putih
Deletesaya suka naik menara taming sari melaka...
ReplyDeletesaya juga suka Pak Lim. bisa kelihatan seluruh Bandar Melaka dari atas. memang indah.
DeleteWah en Din aka MKL pengomen tegar di sini... hehe
ReplyDeleteMas Gunadi... yang namanya asam pedas itu ialah sejenis gulai dan biasanya yang dimasak ialah ikan. Kalau di Johor kadang-kadang digunakan juga ayam atau daging...
oh. gulai ikan. Saya sangat suka gulai ikan yang rasanya asam manis. Kalau di Sumatera, kesukaan saya Pindang ikan patin, rasanya asam manis juga.. Kalau di tampat saya di Pangandaran ada namanya, pindang gunung ikan tuna, rasanya asam manis juga.Nanti kalau ke Melaka, harus coba nih..Pak Mie.
Deletejalan" mas Eko kecee keren membahana.... mantap mas Eko gunadi josh ini hehe....
ReplyDeleteMas Eko tuh sopo toh Mas Angki ? nama aku bukan Eko Gunadi..Mas Angki..hadeuuhhh ngerusak nama orang saja..hehe.
Deletewkwkw maaf banget ya mas gunadi firdauss haha saku deadline haha... maaf itu senior fotografer di Jogja senior saya haha..maaf mas haha haseeh..pizzz pokoknya jalan terus.... pizz jng lupa ajak saya ke surga firdaus lo mas hehe...
DeleteTempat saya belajar dulu! Rindu banget!
ReplyDeleteSaya juga rindu Melaka. Btw, rindu sama bandarnya atau rindu sama someone di sana Bang Shahrir ? hehe.
Deletemenara taming sari lagi cantik view na pada waktu malam la Mas
ReplyDeleteiya, malam saya cuma sempat naik cruise sungai Melaka. sangat cantik juga view sepanjang sungai Melaka dimalam hari.
Deletestory trip melaka belum habis kan..bila mau sambung :-)
ReplyDeleteSudah ada di draf.. terhad masa. busy Mbak JM.
DeleteJM ada pos poskad dari Thailand utk Mas..ada terima tak?
ReplyDeleteBelum sampai ke Bogor Mbak JM. Poskadnya masih berlayar di Lautan barangkali. Terima kasih Mbak JM sudah kirim poskad ya.
Delete