Review Kepulauan Seribu Jakarta

Peta Kepulauan Seribu Jakarta, sumber : Mbah Google

Entah berapa kali aku berkunjung ke Kepulauan Seribu Jakarta. Ngak terhitung. Kebanyakan memang urusan kerjaan, tapi sambil wisata juga..hehe, ya iya lah kerja ke Kepulauan Seribu ngak ada bedanya dengan wisata. Namanya memang Kepulauan Seribu tapi jumlah pulau sebenarnya tidak sampai seribu, kalo ngak salah hanya sekitar 342 pulau termasuk gosong-gosong pasir yang timbul tenggelam. Sebagian besar pulau di Kepulauan Seribu adalah milik perorangan, sebagian lagi pulau yang dikelola sebagai resort wisata, sebagian lagi pulau  yang didiami penduduk, dan sebagian lagi pulau konservasi (cagar alam dan taman nasional). Adapun wilayah laut dan seisi-isinya (mangrove, padang lamun, ikan hias, terumbu karang, dll) sebagian besar dikelola oleh Balai Taman Naisonal kepulauan Seribu (BTNKpS).
Terus dari ratusan pulau itu, pulau mana yang paling menarik untuk dikunjungi ? waduh...bingung juga, soalnya masing-masing pulau ada kekurangan dan kelebihannya, lebih baik lihat foto-fotonya saja ya...

Lagi serius baca koran Sindo di Dermaga Marina Ancol Jakarta. Untuk menuju ke kepulauan seribu dapat naik speedboat dari Marina Ancol, harga sekitar Rp200.000,- sekali jalan tergantung jauh dekatnya pulau yang dituju. Beli tiket bisa langsung ditempat.

Deretan speedboat di Dermaga Marina Ancol. Speedboat berangkat setiap hari jam 8.00 WIB. jumlah speedboat yang berangkat tergantung jumlah penumpang,  flexible gitu. Untuk rombongan boleh sewa speedboat langsung di tempat. Waktu tempuh untuk pulau-pulau terjauh (P. Kelapa misalnya) hanya 1 jam saja kalo cuaca normal.

Di atas Ojek Kapal di dermaga Muara Angke. Kalau ingin ke Kepulauan Seribu dengan harga murah, silakan ke dermaga Muara Angke bisa naik angkot dari Grogol Jakarta Barat. Harga tiket kapal (ojek kata orang pulau seribu) hanya Rp35.000,- sekali jalan. Berangkat setiap hari jam 07.00 WIB. Jangan sampai telat, nanti ketinggalan.

Tiduran didalam ojek kapal Muara Angke-Pulau Kelapa. Hindari berangkat ke Kepulauan Seribu pada hari libur. Ojek kapal akan penuh dengan penumpang dan tidak bisa tiduran..hehe. Waktu tempuh dari Muara Angke ke Pulau terjauh (P. Kelapa misalnya) lebih dari 3 jam kalau cuaca normal.

Pelabuhan muara angke yang baru (Kaliadem) gambar dari mbah google. Dari pelabuhan muara angke yang baru (Kaliadem) bisa juga naik speedboat ke Kepulauan Seribu dengan harga yang murah (soalnya ada subsidi Pemprov. Jakarta) sekitar Rp55.000,- sekali jalan. Berangkat setiap hari jam 07.00 WIB. Waktu tempuh sekitar 1,5 jam ke pulau terjauh.

Suasana cabin speedboat "P. SEPA". Nyaman memang kalau naik speedboat, berAC dan dingin. Udah gitu cepat lagi. Tapi harganya itu lho yang mahal banget. Kondisi cabin speedboat tidak standar, macam-macam lah. Ada yang settingan kursinya kayak Bus ada juga yang kayak Angkot saling hadap-hadapan.

Pulau-pulau yang biasanya disinggahi oleh speedboat atau ojek kapal untuk penumpang umum adalah pulau-pulau berpenduduk seperti : P. Untung Jawa, P. Tidung, P. Pari, P. Pramuka, P. Harapan, P. Kelapa dan pulau lainnya. Setiap speedboat atau ojek kapal ada jurusan pulau masing-masing, awas jangan salah naik ya.... nyasar nanti repot..hehe. Oh ya, speedboat dan ojek kapal hanya mengantarkan kita sampai pulau tujuan saja. Untuk mengunjungi pulau lainnya yang ratusan jumlahnya itu, untuk snorkling, untuk mancing, untuk diving atau untuk-untuk yang lainnya, harus sewa perahu nelayan setempat. Harga pintar-pintar nawar saja, tergantung lama sewa dan jauh-dekat jaraknya. Kecuali pakai jasa travel agen, ngak usaah pusing-pusing cari sewa perahu nelayan..hehe. Untuk nginap di pulau yang didiami penduduk, bisa sewa guest house atau kamar, harga tergantung fasilitas lah ada yang murah, ada yang mahal juga. Kalau saya biasanya nginap di P. Kelapa Dua atau di P. Pramuka atau di P. Harapan atau di P. Untung Jawa, intinya di mess milik Kementerian Kehutanan di Pulau-Pulau tersebut. Maklum sambil kerja kan ? gratis lagi..hehe. Untuk sewa peralatan snorkling dan diving saya ngak tahu harganya, soalnya yang ini juga gratis disediakan oleh teman-teman dari Taman Nasional Kepulauan Seribu. Tapi di sana banyak kok penyewaan perlatan snorkling/diving. Harga seperti biasa lah, pandai-pandai tawar saja.

Santai sejenak di P. Kelapa dua. salah satu pulau favorite saya. Pulau ini mungkin pulau berpenduduk paling jauh di bagian utara Kepulauan Seribu. Mayoritas penduduk di P. Kelapa Dua adalah keturunan suku Wajo/Bugis dari Sulawesi Selatan.

Abaikan orang-orang yang mau kerja itu. Fokuskan pandangan pada terumbu karang yang indah di bawah dermaga. kelihatan ngak ikannya ? ngak kelihatan ya ? kalo ngak kelihatan, kesalahan bukan pada mata anda, mungkin kualitas foto dari kamera saya yang kurang bagus.

Mangrove track di P. Untung Jawa. Ini adalah pulau berpenduduk paling dekat dengan Jakarta/Tangerang. Ke pulau ini lebih mudah naik perahu dari Pantai Tanjung Pasir Tangerang, jarak tempuh hanya 25 menit saja. ongkos lebih murah juga.

Bermain banana boat di P. Untung Jawa. Tersedia berbagai fasilitas wisata pantai di P. Untung Jawa. Di sini juga ada camping ground, guest house, restoran (murah dan enak) dan lain-lain. Hanya saja pantai di sini kurang jernih ngak cocok buat snorkling.

Terdampar di P. Rambut. Jarak yang dekat dengan Jakarta/Tangerang menjadikan pantai di pulau yang cantik ini dipenuhi sampah kiriman. P. Rambut adalah tetangga P. Untung Jawa.

 

Jalan setapak menuju menara pengamatan burung di P. Rambut. Pulau ini masuk kawasan konservasi cagar alam dan tidak ada penduduknya. Di pulau ini hidup ribuan jenis burung dan biawak. Konon di pulau ini juga hidup ular phyton yang sangat panjang.

Pemandangan P. Rambut dari menara pengawas burung. Yang putih-putih di atas pohon itu adalah burung. Masuk ke P. Rambut sebenarnya perlu ijin dari BKSDA DKI Jakarta, tapi kayaknya ngak pakai ijin juga bisa masuk..hehe. Pinter-pinter saja nego sama petugas Polisi Hutan penjaga pulau ini.

Senja di P. Panggang (suka-suka saja sebut nama pulau, bingung juga menghapal nama pulau yang jumlahnya ratusan). P. Panggang adalah pulau berpenduduk terpadat di kepulauan seribu. Dekat pulau ini ada spot snorkling yang sangat indah dengan softcoral nya yang masih terjaga.

Tempat budidaya ikan terapung di dekat P. Harapan. Kalau beli ikan di kepulauan seribu memang masih segar tapi harganya lumayan mahal.

Main ayunan di P. Tidung. Ini adalah pulau yang paling populer untuk wisata. Konon P. tidung dipopulerkan melalui jejaring sosial internet atas inisiatif para pemuda di sana. Hebat.

Menuju jembatan cinta di P. Tidung. Yang khas dari P. Tidung adalah terdapat jembatan yang panjang sebagai penghubung P. Tidung Besar dengan P. Tidung Kecil. Cuaca yang buruk, foto jadinya kurang indah, langitnya gelap gitu, kalau langitnya biru....indah banget pemangdangan di sini.

Mungkin P. Tidung adalah pulau paling lengkap fasilitas wisatanya dan dikelola cukup profesional oleh penduduk setempat. Kebanyakan wisatawan yang berkunjung ke pulau ini menggunakan travel agen local dari P. Tidung itu sendiri.

Salah satu pulau milik perorangan yang tidak berpenghuni. Perlu sewa kapal untuk mengunjungi pulau-pulau yang jumlahnya ratusan. Masuk pulau pribadi/perorangan adalah gratis (free). Kalau ada penjaganya tinggal kasih saja rokok atau makanan ringan sambil ngajak ngobrol. Kasihan euy penjaga pulau itu kadang tinggal di pulau sendirian selama berbulan-bulan.

Minum air kelapa muda di teriknya pulau seribu memang nikmat banget......

Bahkan keindahan terumbu karang dan ikan-ikan hias sudah bisa dinikmati hanya dari atas dermaga saja. Keindahan ini hanya ada di pulau-pulau bagian utara saja. Pulau-pulau di selatan memang airnya ngak jernih, pengaruh polusi dari Jakarta/Tangerang.

Aktivitas utama di pulau seribu adalah snorkling dan diving. Saya akui kalau spot-spot snorking di Kepulauan Seribu memang sangat indah ngak kalah dari spot snorkling di Taman Laut Bunaken Manado Tua yang sangat terkenal itu.

Bersepeda di P. Kelapa Dua. Luas P. Kelapa Dua kayaknya ngak sampai 2 ha. Keliling pulau pakai sepeda kayaknya ngak sampai 15 menit.

Masih banyak sebenarnya yang mesti diexplore tentang Kepulauan Seribu ini. Untuk saat ini sampai disini saja dulu. Silakan kunjungi Kepulauan Seribu yang masih masuk Propinsi DKI Jakarta, dijamin ngak akan rugi dan ngak akan nyesel. Tapi yang harus diingat, jangan pergi pas musim angin barat. Cuaca sangat buruk dan tidak bersahabat. Angin Barat biasanya terjadi sekitar bulan September-Desember gitu deh...