Friday, April 4, 2014

Liburan Asyik ke Phuket (Part 3 : Phuket City Tour)

Narsis di depan Bangla Road. Mirip kawasan Legian Bali kalau malam. Perhatikan kabel listrik yang pabaliut ngak karu-karuan itu. Khas Thailand. di Bangkok pun seperti itu.

Sambungan dari Part 2 Klik Sini

Entry terakhir liburan asyik ke Phuket ini akan saya isi dengan review tempat-tempat menarik yang sempat dikunjungi di Phuket termasuk hotel dan bandara. Memang waktu 3 hari tidak akan cukup untuk mengexplore semua tempat. Kita sewa Pregio untuk keliling Phuket seharian dari pagi sampai sore termasuk untuk mengantar kita ke Bandara. Sewa Pegio ini difasilitasi oleh pihak Hotel Ladebua. Harga sewa seharian sekitar Rp.1.000.000,- All in termasuk bensin, supir berbahasa Inggris, parkir, dsb. Mahal memang jika dibandingkan sewa Pregio di Bogor. Harga makanan, buah-buahan, keperluan mandi, dsb di Phuket, khususnya di kawasan Patong Beach memang mahal. Jauh lebih mahal dibandingkan waktu saya ke Bangkok. Bisa 2 kali lipat harga di Bangkok

1. Bandara Phuket
Untuk kelas bandara internasional yang sangat ramai dengan turis dari seluruh penjuru dunia, bisa dibilang bandara Phuket ini kurang representatif, kurang modern, kurang besar dan interiornya kurang menarik juga. Katanya sih sedang direnovasi sama dengan bandara di Bali. Mungkin sekarang bandara Phuket sudah jadi dan bagus.

Pintu masuk Bandara. Siap-siap untuk Check in mo pulang ke Jakarta.
Tempat Check in. Kebetulan masih sepi.
Kelaparan di ruang check in. Nunggu istri beliin roti.
Ruang tunggu keberangkatan. Sempat delay 1 jam. Sudah biasa kan kalau Air Asia delay mah.
2. Hotel Ladebua Patong Beach
Saya ngak tahu pasti hotel ini bintang brapa, kalau ngak salah hotel ini hotel bintang 2. Hotel ini hotel bajet jadi tidak menyediakan sarapan pagi. Karena lupa ambil gambar fasilitas hotel ini, silakan Klik di sini untuk melihat fasilitas dan pemesanan hotelnya sekalian.  Saya cukup puas dengan keramahan pelayan hotelnya dan lokasinya yang strategis. Oh ya resepsionis hotel ini adalah seorang perempuan cantik beragama islam. Jadi cukup membantu dalam mendapatkan informasi tentang makanan halal selama di Phuket. Kami mennginap di hotel ini selama 3 hari 2 malam dengan 4 kamar standar. Harga total Rp2.900.000,- lumayan murah lah. Bagi aku hotel ini sedikit recomended lah..hehe. Mungkin banyak lagi hotel lebih murah dengan fasilitas lebih bagus dari hotel ini.

Ruang resepsionis yang agak sempit. Lobby juga sempit. Hotel ini kecil, bangunannya kayak ruko, tapi fasilitas memang sudah standar bintang 2 lah.
Lorong masuk Hotel yang sempit. Banyak sewa motor tapi ngak sempet sewa. Maklum bawa rombongan Emak-Emak.

Halaman depan hotel yang mepet banget dengan lorong masuk.
3. Wat Chalong
Komplek kuil Budha terbesar di Phuket. Kalau di Bangkok mirip-mirip Grand Palace. Lumayan luas komplek ini.  Di sini juga ada kios-kios penjual cenderamata yang lumayan murah-murah jika dibandingkan dengan di kawasan Patong Beach. Jadi kalau mau beli oleh-oleh semacam kaos dan pernak-pernik lainnya mendingan beli di sini saja. Harga sudah ada tertulis tapi masih bisa ditawar. Tergantung ketegaan kita saja. Ibu-ibu biasanya tega menawar sampai 50%. Sadis ngak tuh ?

Wat Chalong dari kejauhan. Cukup megah dan besar.

Bagian dalam Wat Chalong. penuh dengan patung buda berbagai bentuk dan berbagai ukuran yang didominasi warna kuning emas, warna khas Thailand.
Halaman kuil yang luas dan tertata rapih. Cewek belakang aku itu aneh juga. Pakai kain harusnya buat nutupin paha. Ini kenapa kainnya dipakai terlalu atas. Paha ngak tertutup jadinya kan. Bodor eon pisan.
Teras Kuil utama. Kita diperbolehkan masuk ke dalam kuil utama. Free.
Bangunan lainnya dalam komplek Wat Chalong. Tulisan seperti cacing kepanasan ini mungkin artinya "No Smoking" mohon koreksi kalau salah.
Nih salah satu kios di komplek Wat Chalong. lihat harganya murah kan ? sehelai kaos sekitar Rp30.000 s.d Rp40.000 saja. kalau ambil banyak boleh nawar juga dikit. Kualitas ? sesuai harga lah..hehe
 4. Central Festival Mall
Ini adalah Mall terbesar dan terlengkap di Phuket. Kita tidak niatpun ke Mall ini pada awalnya. Tapi Pak Supir anter kita ke sini katanya untuk makan dan cari suvenir. Jadi rupanya ketika kita minta Pak Supir suruh cariin restoran halal yang representatif untuk makan siang, Beliau ngak tahu atau ngak ngeh atau memang di Phuket ngak ada restoran halal yang agak besar gitu, tahu deh. Jadinya kita suruh makan siang di Mall ini. Ngak nyambung banget kan tuh supir.  Kita hanya didrop sama tuh Supir di depan Mall ini. Dia katanya balik lagi 2 jam kemudian. Selain Central Festival Mall, di Phuket juga ada Mall yang terkenal, namanya Jungceylon Mall yang terletak di Patong. Jungceylon mall ini dekat dengan hotel Ladebua tempat kita nginap. Keluar hotel tinggal belok kanan jalan kaki sekitar 500 m sebelah kiri jalan. Lupa ngak difoto.

Bagian depan central festival mall. Lumayan besaar juga mall ini.
Food Court di dalam Central Festival Mall. Kedai No 7 adalah kedai satu-satunya yang menyediakan makanan halal. Antri juga beli makanan di kedai no 7 ini. Pembeli kebanyakan turis muslim dari Indonesia dan Malaysia.
Nunggu supir yang dicalling ngak datang-datang. Maklum cari kaos dan pernak-perrnik untuk oleh-oleh ngak ada yang khas dan ngak ada yang cocok. Terutama harganya yang ngak cocok...hehe..mahal2.
5. Pantai Patong (Patong Beach)
Di Phuket ini banyak pantai landai berpasir putih. Ada Kemala Beach, Patong Beach, Kata Beach, Karon Beach, Nai Han Beach, dan Beach-beach lainnya. Kata, Karon dan Patong Beach jaraknya dekat-dekat saja, karakter pantainya pun mirip-mirip. Kalau di Bali seperti pantai Kuta gitu.
Narsis ceritanya. Kadang malu juga aku bawa Emak-Emak jalan-jalan..hehe. Gayanya itu lho..kayak ABG saja.
Patong Beach. Cuaca pagi itu kurang bagus. Mendung berat. Pemandangan jadi kurang clear dan keindahan Pantai jadi kurang dapet.
Patong Beach yang mirip pantai Kuta Bali. Di sini cuma bisa narsis doang. Mau renang cuaca dan waktu kurang mengijinkan. Pagi itu memang turis lain juga ngak ada yang renang kayaknya. Bahkan yang sekedar jalan-jalan atau jogging juga ngak ada.
6. Big Budha
Patung Budha terbesar di Phuket. Big Budha. letaknya di atas bukit tertinggi di Phuket. Sayang waktu kita ke sana Patung ini sedang tahap renovasi dan waktu ke sana hujan turun sangat deras. Kabut tebal menyelimuti patung. Jadi pemandangan dan gambar patung ini kurang jelas. Nasib memang kurang baik waktu itu.
Ini bukan di dalam Big Budha. Ini bagian dalam gedung sebelah Big Budha.

Big Budha yang masih direnovasi. Ngak bisa naik ke atas. Tangga ke atas masih ditutup untuk umum. Ngak apa-apa cukup foto di luar saja.
Hujan dan kabut tebal menghalangi pandangan patung Big Budha. Samar-samar saja kelihatan patung Big Budhanya.
7. Kusuma Seafood (restoran halal)
Memang susah nyari restoran halal di Phuket. Salah satu restoran terkenal adalah restoran Kusuma. Restoran berbendera Malaysia dan Thailand. Mungkin ownernya orang Malaysia. Saya makan malam di sini karena banyak Blogger yang merekomendasikan restoran ini. Harga lumayan mahal. Tapi ngak mahal-mahal amat. Sekitar Rp500.000,-an lah untuk makan malam kita sebanyak 8 orang. Menu yang dipilih sudah termasuk lengkap. Ada tom yam versi jumbo, kepiting asam manis, cah kangkung, ikan bakar, dsb. Tom yam lumayan enak tapi masih enak tom yam yang di Bangkok menurut aku. Tom yam di sini terlalu banyak kuahnya, isinya sedikit...hehe. Restoran Kusuma ini sebenarnya bukan restoran tapi cuma warung kaki lima saja yang hanya jualan di malam hari di emper pertokoan istilahnya "street food". Tapi memang lumayan rame pengunjungnya. Kesuma restoran ini letaknya di jalan utama Patong, jalan Fee Road kalo ngak salah. Kalau dari Hotel Ladebua tinggal jalan ke depan ngikutin jalan raya ke kiri sekitar 500 m letaknya sebelah kiri jalan jadi ngak usah nyebrang.

Ada bendera Mayalsia dan Thailand. Pertanda kedai ini milik Orang Malaysia-Thailand ?
Lagi nunggu pesanan. Sebenarnya di sekitar kedai Kusuma ini banyak juga kedai seafood lainnya tapi diragukan kehalalannya.
Wajah-wajah kelaparan campur ngantuk. lauk memang lumayan enak tapi nasi memang agak kurang pulen. kayak pakai beras raskin gitu...hehe.
Makan di Kusuma Restoran ini cukup sekali saja sebab mahal kan. Karena harga makanan yang serba mahal di Phuket ini, jadi untuk makan kita sehari-hari, kita beli nasi goreng atau nasi sayur di minimarket 7-11. Lumayan agak murah dan enak juga. Harga untuk satu porsi makan kurang lebih Rp15.000,-

Makanan yang hari-hari dibeli di minimarket 7-11. Lumayan agak murah, praktis dan enak, sesuai lah dengan lidah kita. Sesuai juga dengan isi dompet kita...hehe.

Oh ya untuk oleh-oleh seperti kaos I Love Phuket dan sebagainya termasuk pernak-pernik khas Phuket/Thailand yang agak lumayan kualitasnya, kita diantar sama supir ke toko oleh-oleh Phuket di pinggir jalan raya menuju Bandara, kenapa ngak dari tadi Pak Supir ? ngapain juga ke Central Festival Mall kan. Sayang di toko suvenir ini, ngak ketemu foto-fotonya. Yang jelas pemilik toko ini adalah orang Malaysia dan pembeli toko ini adalah kebanyakan orang Indonesia..hehe. Pas lagi kita di sana pun sempat ketemu dengan rombongan dari Indonesia, eh ternyata orang Bogor juga..sempitnya dunia. Harga barang di sana standar lah ngak mahal2 amat, sesuai kualitas bahannya. Kaos yang kualitas lumayan sekitar 100rb-120ribuan, murah kan ? murah lah kan di Phuket.

Untuk liburan di Phuket ini bisa saya katakan "Sangat Mamuaskan". Semua berjalan lancar dan tidak ada kendala apapun. Estimasi biaya juga tidak melenceng. Kalau ada tiket murah memang ingin ke Phuket lagi. Belum puas rasanya kalau belum renang di Patong Beach dan belum ke James Bond Island, juga belum lihat pemandangan indahnya pantai dari atas bukit Karon View Point.

== the end ==

7 comments:

  1. Wah...tak tengok night life di Phuket? Hebat dong.

    ReplyDelete
  2. hehe.. itulah Pak Lim penyesalan yang terdalam ngak tengok night life di Phuket atau tepatnya kat Bangla road..hehe, karena kawan-kawan ofis ni Ibu-Ibu semua. jadi aku pikir ngak cocok kan ? eh. ternyata salah pula sangkaan aku. diam-diam Ibu-Ibu tuh tengah malam jalan juga ke Bangla road. Aku pula ditinggal sendiri di kamar hotel malam itu...hehe

    ReplyDelete
  3. Rugi Mas ngak ke Bangla Road..ada show yg menariks tertariks lah..ada tarian tiang opssss

    ReplyDelete
    Replies
    1. rugi ya ngak ke Bangla road ? perlu repeat dong. tapi katanya di Thailand perempuan asli dan perempuan palsu susah dibedakan, dan banyak juga gay... takuutt.

      Delete
  4. mas gunadi lucu jg niii ..... suka baca ceritanya.....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Memang banyak kejadian lucu. Maklum lah semua rombongan belum ada yang pernah ke Phuket. biasa modal nekad.

      Delete
  5. KISAH NYATA: IBU DARYUTI DARI TANJUNG PINANG

    Assalamu'Alaikum" Wr'Wb...
    Perkenalkan Nama saya Ibu Daryuti, asal Desa Teluk Bintan,Tanjung Pinang,
    saya menjadi tulang punggung Keluarga sejak suami saya meninggal,
    saya bekerja tanpa lelah untuk menghidupi 4 orang anak sejak di tinggal
    mati sang suami 5 thn yg lalu, sejak itu keputusasaan menghampiri sy,
    dan hampir meninggalkan ke 4 anak saya krn sy sdh tidak sanggup dengan
    kemiskinan yang sy alami dulu. Namun stelah menjelang beberapa hari datanglah
    tetangga sy dan menceritakan perubahan hidup yang dia alami,
    dia mempunyai banyak uang tanpa harus bekerja keras..
    dan dia bercerita tentang orang yang membantunya bernama KH.Fhatulla Harun,
    konon beliu bisa memberikan solusi masalah kemiskinan sperti yg sy alami ini..
    dan dengan tekat yang bulat sy minta nomor KH.Fhatulla Harun,
    ketika sy telpon pak haji, dan menceritakan permasalahan hidup saya.
    dan beliu brsedia membantu sy untuk kluar dari lumbung kemiskinan,
    sy sangat snang skali mendengarnya,, kemudian sy langsung mengiyakan
    segala syarat2 yg di pak haji sampaikan, 2 hari kemudian saya sudah merasakan keajaiban nyata
    terjadi di rumah saya, lemari tua yang ada di pojok kamar saya sudah
    penuh dengan lembaran uang pecahan ratusan ribu sy kaget terus pingsan,
    saat saya sadar uang itu betul2 nyata masih ada dalam lemari,
    syukur allhamdulillah saya ucapkan..Berkat campur tangan pak haji
    saya sudah punya banyak uang dan tidak akan perna habis sampai
    7 keturunan, Semua ini berkat UANG GAIB, PESUGIHAN PUTIH NABI SULAEMAN.
    Yang diberikan KH.Fhatulla Harun benar2 nyataSemua ini berkat UANG GAIB, PESUGIHAN PUTIH NABI SULAEMAN. dan ISLAMI serta tidak musyrik,
    Saya sangat berterima kasih kepada KH.Fhatulla Harun yg sudah bantu saya dan
    jadi member pak haji hingga kini, saya juga berjanji tidak lupa dgn kewajiban
    saya untuk slalu shalat dan menyubang di masjid dan panti asuhan.

    Untuk sanak saudara seiman dan setanah air yang ingin cepat kaya..
    jangan ragu untuk mengikuti ajaran KH.Fhatulla Harun krn ini pesugihan putih
    yang islami. dan persugian KH.Fhatulla Harun bisa di ikuti semua agama..
    dan anda pasti akan dibantu apapun yang ingin anda minta.
    Demikian kisah nyata dari saya tanpa rekayasa.untuk lebih jelasnya Hubungi Nomor Beliau.085-217-085-317
    ATau Kunjungi Situs Beliau Klik=>> Pesugihan Tanpa Tumbal Asli Tahun 2017 | Uang Gaib | Dana Gaib | Uang Balik Nabi Sulaeman Terima Kasih Dan Semogah JADI Pemenang Berikutnya, Amin . Wassalam..

    ReplyDelete