Monday, October 6, 2014

Lebaran Haji Malah Main ke JungleLand Sentul City

Pintu masuk ke JungleLand, Sentul City, Bogor.

Harusnya lebaran haji tahun ini saya pulang kampung ke Ciamis dan potong hewan kurban di sana, tapi karena kerjaan numpuk banget di kantor dan saya tidak diijinkan absen hari Senin oleh Bos, terpaksa niat lebaran di kampung dicancel. Saya sih ngak apa-apa, tapi anak yang protes. Biar anak-anak ngak protes terus, terpaksa mereka diajak main ke JungleLand di Sentul City, masih di Bogor, dekat banget dari rumah cuma 15 menit saja dah sampai. JungleLand ini bisa dibilang kakaknya JungleFest yang pernah saya tulis di blog ini sebelumnya (silakan klik di sini). Maksud kakanya itu adalah JungleLand jauh lebih luas, lebih megah dan lebih banyak wahana permainannya dibandingkan JungleFest.

Sebelum ke JungleLand, kami sholat Idul Adha di Kebun Raya Bogor. Pengalaman pertama Sholat Idul Adha di Kebun Raya Bogor memang memberikan kesan khusuk. Sholat Id di lapangan yang dikelilingi pohon-pohon besar memang nyaman banget. Segar udaranya. Setelah selesai Sholat Id, pulang dulu ke rumah sebentar untuk ganti baju, terus main ke JungleLand sampai sore...hehe. Terpaksa sampai sore, bukan apa-apa tiket masuk JungleLand itu mahal, seorang kena Rp180.000,- belum wahana permainan memang banyak banget, rugi kalau tidak dicoba semuanya sampai sore. Jangan khawatir main di Jungleland sampai sore, bagi yang beragama Islam, kalau waktu Sholat tiba, tinggal Sholat di Musholla. Kalau lapar, tempat makan dan minum banyak tersedia. Harga ? muahal memang. Ya namanya juga eksklusif kan ? Oh ya masuk JungleLand ngak boleh bawa makanan dan minnuman dari luar, ada aturannya. Segala informasi tentang JungleLand silakan klik di sini.  

Wednesday, October 1, 2014

Rasa Melayu di Kota Bertuah

Mesjid Agung Annur yang megah di Kota Pekanbaru.


Setelah 18 tahun berlalu, akhirnya saya menginjakan kaki di Pekanbaru lagi. Terakhir ke Pekanbaru tahun 1996, ketika masih sekolah SLTA. Waktu itu kota Pekanbaru masih sepi, mungkin masih kalah sama kota Tasikmalaya... hehe. Sekarang, kota Pekanbaru ternyata sudah maju pesat. Jauh melebihi kemajuan kota Tasikmalaya, bahkan mungkin sudah lebih maju dari kota Bogor. Saya merasa kagum dengan kemajuan kota Pekanbaru ini. Pantas kalau Pekanbaru menjadi kota ketiga terbesar di Pulau Sumatera, setelah Medan dan Palembang. Tapi yang membuat saya kagum bukan karena kebesaran kotanya saja, tapi juga karena kebersihan dan kenyamanan kota serta rasa Melayu yang masih kekal dipertahankan di kota ini. Arsitektur bangunan Pemerintah semua berciri Melayu.

Kota Pekanbaru memang bukan kota wisata. Ngak ada spot menarik untuk dikunjungi sebagai tempat wisata. Kota ini adalah kota bisnis.Tapi karena suasana kotanya yang bersih dan tidak macet, jadinya cukup nyaman bagi saya menjelajahi kota ini dengan jalan kaki. Dan saya bisa menikmati suasana kota ini layaknya di kota wisata.

Monday, September 22, 2014

Ekspedisi Taman Nasional Ujung Kulon (Part 2 : Pulau Peucang yang Banyak Babi Hutannya)

Pemandangan Pagi hari di Pulau Peucang. Mendung.

Lanjutan dari entry sebelumnya Klik Sini

Setelah selesai segala sesuatu yang perlu diselesaikan di Pulau Panaitan, ekspedisi dilanjutkan ke Pulau Peucang. Jarak tempuh dari Pulau Panaitan ke Pulau Peucang hanya 30 menit saja naik Speedboat. Dekat kok. Tapi berhubung Tim ekspedisi macing dulu di laut selama 4, maka jam 8 malam kita baru mendarat di Pulau Peucang. Hari sudah gelap. Ada penginapan lumayan representatif di Pulau Peucang. Dikelola biro wisata. Biaya sekitar 600rb/malam katanya. Kalau untuk kami biayanya free...hehe, tinggal masuk dan tidur. Pegawai TNUK yang ngurus semua. Yang aku kaget, halaman depan penginapan yang remang-remang itu, ternyata penuh sesak dengan Rusa yang sedang istirahat. Belum lagi Babi hutan yang lalu lalang di depan penginapan. Hadeuhh... memang hutan bener nih Pulau. Oh ya, Selain di Pulau Peucang, kami juga sempat menyebrang ke wilayah TNUK yang berada di Pulau Jawa. Hanya 15 menit nyebrang pakai Speedboat, kami menuju padang penggembalaan Cidaon untuk melihat aktivitas satwa liar seperti rusa, banteng, merak, dan sebagainya. Jangan harap melihat Badak ya. Badak ini susah banget dijumpai karena takut ketemu manusia katanya.

Monday, September 1, 2014

Ekspedisi Taman Nasional Ujung Kulon (Part 1 : Pulau Panaitan yang Jarang Dijamah)


Peta Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) sumber: Google


Berbekal Surat Perintah Tugas (SPT) dari Bos untuk melihat tanaman mangrove ke Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) bersama teman-teman, maka ekspedisi pun dimulai. Tugas seperti ini yang saya suka. Menjelajah Pulau-pulau tanpa penghuni, masih alami, dan jarang terjamah aktivitas manusia. So alamnya terasa indah banget tentunya. Taman Nasional Ujung Kulon seluas 120ribuan ha lebih adalah salah satu Taman Nasional tertua di Indonesia yang merupakan habitat Badak Bercula Satu. Salah satu binatang yang dilindungi dan hampir punah. Tentang TNUK, secara detil cari saja di Wikipedia. malas copas di sini..hehe.

Wednesday, August 6, 2014

Pangandaran Part 3 (Liburan Lebaran di Pantai Pananjung Pangandaran)

Pantai pasir putih di Cagar Alam Pananjung Pangandaran rame banget. Yang lagi renang, yang snorkling, yang naik perahu campur baur.


Entry sebelumnya Pangandaran Part 2 Klik Sini

Lebaran tahun ini, seperti tahun-tahun sebelumnya, saya selalu merayakannya di rumah Mertua di kampung Ciputri kecamatan Padaherang kabupaten Pangandaran. Kadang-kadang nginap di rumah orang tua sendiri di kampung Burujul masih di kecamatan Padaherang juga. Kebetulan rumah Mertua dan rumah Ortu memang deketan saja cuma beda kampung doang. Enaknya nikah dengan tetangga, kalau mudik lebaran tidak bercabang..hehe. Jarak Bogor-Padaherang yang hanya sekitar 400 km tapi pada saat mudik lebaran tahun ini ditempuh dalam 20 jam lebih perjalanan. Hampir sehari semalam. Macetnya memang luar biasa. Syukur Alhamdulillah anak-anak tidak rewel sepanjang perjalanan yg melelahkan itu.

Monday, July 21, 2014

Ngak Sengaja Ngabuburit di Mesjid Atta'awun Puncak Bogor

Mesjid Atta'awun Puncak Bogor

Saya ke mesjid Atta'awun Puncak bukan sengaja untuk ngabuburit di Bulan Rhamadhon ini. Tapi karena saya ada acara di Cianjur, pulang kesorean, jadi sembari Sholat Ashar, saya ngabuburit sebentar di Mesjid Atta'awun. Mesjid ini terletak di desa Tugu Utara kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor. Kalau dari Kota Bogor sekitar 20 km ke arah Cianjur. Lokasinya setelah Taman Safari Indonesia (TSI) dan sebelum Puncak Pass. Mesjid ini dikelilingi kebun teh pada diketinggian sekitar 1.600 m dpl, menjadikan udara di sekitarnya sejuk segar. Cocok untuk ngabuburit nunggu Maghrib.

Monday, July 7, 2014

Kecewa di Pura Parahyangan Agung dan Curug Nangka


Curug Nangka, Gunung Salak Bogor.


Hari sabtu kemarin sebelum bulan Ramadhan, saya sengaja ngajak keluarga jalan-jalan ke Kawasan Gunung Salak Endah, ngak jauh-jauh dari rumah masih di Bogor. Rencananya ingin lihat-lihat keindahan PURA PARAHYANGAN AGUNG JAGATKARTA. waduh panjangnya nama Pura. Pura ini adalah Pura terbesar di Indonesia, di luar Pulau Bali tentunya.  Berangkat dari rumah jam 7 pagi, sarapan sebentar di dekat Hotel Salak di Pusat Kota Bogor, sampai Kawasan Pura jam 8 pagi. Cuaca agak berawan, udara sejuk menyegarkan. Rupanya sudah banyak pengunjung Pura sepagi itu, tapi rata-rata pengunjung pura itu menggunakan kebaya dan pakaian khas Bali, khas penganut Hindu. Rupanya pura itu kalau pagi dipenuhi umat Hindu yang mau sembahyang. Sedangkan pengunjung diperbolehkan masuk kawasan Pura mulai jam 11 pagi. Hadeeuhhh...... boring deh, kalau harus nunggu selama 3 jam. KECEWA deh.